Kisah Sukses Erwina Produksi Jilbab

Kisah Sukses Erwina Produksi Jilbab

azizkonveksi.com – Erwina Kusmarini tak pernah berpikir menjadi pengusaha. Salah satunya karena harus merawat ibu mertua. Namun, justru itulah yang menjadikannya pengusaha busana muslim sukses.

Pengabdian. Mungkin itulah yang membuat Tuhan membukakan jalan rezeki yang begitu mudah bagi Erwina Kusmarini atau akrab disapa Wiwin. Betapa tidak, saat memutuskan pindah ke Klaten untuk merawat ibu mertuanya yang sepuh dan sakit-sakitan, dia harus rela menanggalkan statusnya sebagai dosen di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY).

Pergumulan Wiwin dan suaminya Wahyudi Nasution, yang akrab disapa Yudi, dengan dunia konveksi diawali pada Mei 2004. Waktu itu, pasangan Wiwin dan Yudi memutuskan menetap di Klaten dengan alasan merawat orang tua Yudi yang telah sepuh dan sakit-sakitan.

 Ibunda Yudi bernama Asiyah Sahrowardi akhirnya meninggal dunia 1 Februari 2009 pada usia 85 tahun setelah sakit keras selama satu bulan.

Baca Juga: Begini, cara mengoperasiakan usaha konveksi

Memulai Usaha Bermodal 1 Mesin Jahit

Di kota ini, dengan modal sebuah mesin jahit dan uang Rp200 ribu, Wiwin mulai membuka usaha jahit di rumah mertuanya yang terletak di Dusun Kwaon, Desa Jemawan, Kecamatan Jatinom, Klaten, sekira 6 km dari Kota Klaten ke arah Boyolali, Jawa Tengah.

Sebagai usaha baru, apalagi belum dikenal, perjuangan meyakinkan pelanggan agar mau menjahitkan baju di usaha konveksinya diakui Erwina cukup berat.

Terlebih waktu itu dia juga memiliki anak yang masih kecil. Alhasil, urusan jahit-menjahit baru bisa dilakukan setelah semua tugas rumah tangga tuntas. Wiwin baru mulai menjahit sekira pukul 23.00 WIB hingga hari berikutnya.

Setelah magrib, dia baru tidur bersama anaknya, kemudian pukul 23.00 WIB dia bangun dan mulai menjahit lagi. Menjelang Ramadan 2004, dia mendapat pesanan jilbab dari seorang teman. ‘’Waktu itu saya hanya diberi contoh gambar-gambar jilbab Ratih Sang yang katanya sedang tren di Yogya,” kenang Wiwin.

Wanita yang juga akrab disapa Bunda ini memperhatikan gambar itu dengan saksama, mempelajari kemungkinan potongan dan jahitannya. Lalu, dia mencoba mewujudkan gambar-gambar itu.

Ada 10 jilbab yang dipesan waktu itu. Erwina harus putar otak mencari modal untuk membeli kain. Akhirnya, dia meminjam uang sebesar Rp200 ribu pada Budenya. Setelah jilbab jadi, Wiwin mendapatkan uang sebesar Rp250 ribu.

“Saya langsung mengembalikan uang Bude dan yang Rp50 ribu saya belikan kain untuk membuat jilbab lagi,” ungkap alumnus Fakultas Sastra Universitas Gadjah Mada ini.

Setelah itu, pesanan mengalir. Pasangan ini pun terpaksa harus bekerja hingga larut malam menjelang pagi. Kerja keras itu mereka lakoni hingga lima bulan. “Baru setelah itu kami mampu merekrut seorang karyawan dan kami juga dapat pinjaman mesin obras,” papar Wiwin.

Kini..

Setelah enam tahun dirintis, usaha konveksi dengan nama merek dagang Bunda Collection itu telah mampu memproduksi 3.200-4.000 jilbab dengan omzet Rp200 juta per bulan dan jumlah pekerja harian 80 orang, belum termasuk 100 pekerja borongan lainnya.

Produk Bunda Collection dapat dijumpai pada beberapa butik di Bandung, Jakarta, Yogyakarta, Solo, Semarang, Boyolali, Bukittinggi, dan lain-lain. Melalui agen di Bandung, produk jilbab Bunda Collection bahkan telah menemukan pasar di Australia, Singapura, Malaysia, dan Brunei Darussalam.

”Jika ada merek jilbab Bunda Collection Anda temui di toko-toko atau pasar-pasar itu adalah brand usaha kami,” terang Wiwin tentang sukses usahanya.

Keunggulan Usaha

Salah satu keunggulan Bunda Collection hingga diterima pasar dan mampu bersaing dengan merek lain yang sudah ada di pasar-pasar terletak pada orisinalitas desain, pilihan bahan, dan komposisi warnanya yang padu. Kekuatan lainnya juga terletak pada keunikan aksen-aksennya (sulam benang, sulam pita, payet, bunga-bunga aplikasi, dan lain sebagainya).

Hasil sentuhan tangan terampil (hand-made) dari 80 tenaga kerja membuat produk Bunda Collection tampak unik sehingga para pemakainya dapat tampil lebih anggun, cantik, dan “beda”.

“Desain, pemilihan warna, dan pembelian bahan ditangani saya,” tutur Wiwin. Selain jilbab, Bunda Collection juga memproduksi mukena, bandana, dan berbagai aksesori busana muslim.

Setiap mukena produksi Bunda Collection dipasarkan dengan harga Rp55 ribu-Rp140 ribu per satuan. Adapun untuk jilbab harganya berkisar antara Rp35 ribu-Rp95 ribu per potong. Sekira 20 persen merupakan margin keuntungan.

Kendati begitu, Yudi mengaku bahwa sebagian besar keuntungan tersebut masih dipakai untuk mengangsur kredit yang sempat dipergunakan sebagai modal usaha. “Kami dapat pinjaman Rp225 juta dari BNI Syariah selama tiga tahun,” katanya.

Dengan semakin memasyarakatnya pakaian muslim, Wiwin dan Yudi berkeinginan terus memajukan usahanya. Jika awalnya Wiwin hanya memfokuskan pada pembuatan jilbab dan bandana, pada 2008 dia mulai memproduksi mukena dewasa dan anak-anak.

2010 ini dia mulai memproduksi busana muslimah berciri khas modifikasi lurik Klaten dan daur ulang sampah plastik. ”Tapi ikon kami tetap jilbab cantik,” katanya.

 Selain itu, mereka juga berencana membuat workshop dan membeli mesin. Tujuannya, selain untuk membesarkan usaha, langkah ini juga sebagai langkah awal dari impiannya untuk menjadikan Jatinom, Klaten, sebagai sentra busana muslim.

“Saya memimpikan desa kami jadi sentra produksi busana muslim. Dengan begitu, kami bisa membantu mengatasi persoalan pengangguran di Klaten,” Yudi mengungkapkan cita-citanya.

Untuk bisa mewujudkan rencananya itu,Yudi memperkirakan dibutuhkan modal hingga lebih dari Rp1 miliar. Namun, lagi-lagi modal menjadi persoalan. “Kami tak punya aset untuk diagunkan. Aset kami paling berharga hanyalah SDM (sumber daya manusia),” kata Yudi.

Di tengah kisah sukses yang diraihnya saat ini, Wiwin mengaku kerap tak kuasa menitikkan air mata ketika melihat ke belakang. Waktu mereka pindah, suaminya yang seorang seniman juga baru saja melepas pekerjaannya. Banyak juga yang menyangsikan keputusannya.” Tapi,Tuhan memang punya skenario sendiri,” tuturnya. (okezone/ ugeng wahyudi)

Begini Cara Mengoperasikan Bisnis Konveksi

Begini Cara Mengoperasikan Bisnis Konveksi

azizkonveksi.com – Dalam industri bisnis konveksi, biasanya pengusaha memiliki sekitar 10 hingga 20 mesin jahit dan 1 hingga 3 mesin obras. Berbekal alat-alat itu saja, Anda sudah bisa memasuki bisnis konveksi ini.

Baca Juga: resep sukses membangun bisnis konveksi

Proses Produksi Bisnis Konveksi

Nah, bagaimanakah gambaran proses produksi dalam bisnis konveksi? Terutama konveksi yang bergerak dibidang pakaian jadi. Berikut gambaran ringkas bagaimana proses produksi konveksi.

  1. Menyiapkan Material

Beberapa material dalam bisnis konveksi adalah benang, kain, kancing, dan material lain yang dibutuhkan dalam pembuatan sebuah pakaian.

  1. Membuat Pola

Proses ini adalah pembuatan pola dasar untuk pembuatan pakaian. Biasanya menggunakan kertas karton atau koran. Atau, didesain terlebih dahulu di software desain seperti Adobe Photoshop, CorelDraw, atau Adobe Illustrator.

  1. Pemotongan Kain

Setelah pola jadi dan sesuai ukuran yang dibutuhkan, kemudian dilakukan pemotongan kain. Bisa menggunakan gunting, atau alat pemotong kain berbentuk silinder bergerigi, untuk pemotongan kain yang lebih cepat dalam jumlah yang banyak. Alat ini menggunakan daya dari listrik.

  1. Penyablonan atau Pembordiran

Dalam pembuatan kaos, setelah kain terpotong, kemudian disablon pada bagian yang sudah direncanakan. Hal ini juga berlaku ketika hendak membordir.

Dikarenakan mesin bordir terbilang cukup mahal, biasanya untuk bordir dipesankan kepada vendor lain yang memang melayani bordir pakaian secara khusus.

Sedangkan untuk alat sablon, biasanya yang digunakan adalah:

meja sablon (jenisnya adalah rotari, ampar, conveyor, angkat), heatgun, hairdryer, screen sablon, mesin press, mesin curing (biasanya digunakan untuk jenis sablon plastisol),meja afdruk,kompressor,jet washer

  1. Penjahitan

Proses menjahit kain yang sudah dipotong dan disablon tentu saja dengan mesin jahit.

Beberapa mesin jahit yang biasa digunakan dalam bisnis konveksi adalah:

mesin jahit rantai (untuk kaos dan jins), mesin overdeck (untuk jahit benang di lengan dan bawah kaos), mesin obras, mesin barteks (berfungsi untuk mematikan jahitan), mesin neci (biasanya untuk kerudung)

  1. Quality Control

Proses ini sangat penting, karena kita membuat pakaian agar nyaman dan membuat konsumen senang, karena itu berarti kelancaran bagi bisnis konveksi kita. Oleh karena itulah, proses ini harus dijaga dengan benar, yakni mengontrol kualitas produk yang akan kita luncurkan ke konsumen.

  1. Steam dan Packing

Agar siap dikirim ke distributor atau ke pemesan atau ke pelanggan langsung, maka barang harus di-steam agar kerapihan makin terjaga dan keawetan menjadi nyata.

Banyak Komunitas Laris Produk Konveksi

Banyak Komunitas Laris Produk Konveksi

azizkonveksi.com – Menekuni bidang konveksi ternyata sangat menguntungkan ketika kamu mampu memanfaatkan peluang yang ada. Bagaimana tidak? Pasalnya, banyak pengusaha konveksi maupun rumahan yang meraup untung hingga mencapai nominal puluhan juta rupiah tiap bulannya.

Baca Juga: Perbedaan Penjahit, Konveksi dan garmen

Produksi Konveksi Yang Laris

Tentunya, kualitas pakaian yang dihasilkanpun juga harus sesuai dengan permintaan pelanggan dan model yang sedang trend di pasaran. Tidak mengherankan jika banyak pesanan yang berasal dari berbagai daerah karena momen tersebut. Berikut ini waktu-waktu dimana para pengusaha konveksi kebanjiran order:

1. Jelang lebaran

Momen menjelang lebaran adalah salah satu momen di mana para pengusaha konveksi akan mendapatkan pesanan yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan hari – hari pada umumnya. Pasalnya, pada saat-saat tersebut, banyak orang yang membutuhkan pakaian baru untuk dikenakan di saat sedang merayakan lebaran. Ragam desain baju yang menarik dan trendi yang sesuai dengan zaman sekarang ini akan banyak dilirik oleh para konsumen.

2. Masuk sekolah

Momen di saat tahun ajaran baru ketika anak – anak sekolah kembali untuk belajar juga merupakan salah satu momen di mana bisnis konveksi kebanjiran order. Banyak siswa baru yang akan meminta bantuan untuk mendesain baju seragam sekolah sesuai dengan aturan yang ditetapkan oleh sekolah yang bersangkutan. Di lain sisi, banyak pula orang tua yang akan membelikan seragam untuk buah hatinya, sehingga kebutuhan akan seragam sangat meningkat berlipat dari hari biasanya.

3. Pemilu/Pilkada

Jelang kampanye, permintaan baju partai sangat banyak. Hal ini dikarenakan oleh adanya banyak kubu partai politik yang membuat pakaian sebagai identitas partai. Dengan desain yang beragam yang disesuaikan kebutuhan, banyak pengusaha konveksi yang meraup untung hingga puluhan juta rupiah. Tim sukses tiap calon memerlukan baju sebagai senjata promosinya untuk mendulang suara.

4. Menjamurnya Komunitas

Seiring dengan semakin pesatnya media sosial, maka memberi memberi keuntungan sendiri pada usaha konveksi. Karena media sosial menumbuhkan banyak komunitas, seperti ngroup alumsi sekolah, grup sesama penyuka jalan-jalan, dan sebagainya.

Komunitas – komunitas tersebut selalu saja membuat even yang selalu ditandai dengan kostum group, seperti membuat kaos komunitas, atau jaket komunitas. Dan dengan demikian hal ini akan memperlyas pangsa pasar produk konveksi, terutama kaos, jaket atau baju seragam.

Belum lagi kebutuhan kaos seragam untuk promo produk oleh pabrikan obat, pabrikan elektonik, dans ebagainya yang selalu menggunakan produk konvejksi sebagai sarana promosi. Tentu ini semakin menambah ketakinan bahwa usaha konveksi, merupakan pilihan yang prospektif bagi perekonomian kita.

Masih banyak momen lainnya yang bisa dimanfaatkan untuk memaksimalkan omset Kamu. Menekuni bisnis ini sangatlah menjanjikan ketika Kamu mampu melihat peluang yang berkembang di masyarakat. Banyak momen di mana pengusaha konveksi akan dicari oleh masyarakat demi desain baju yang sesuai dengan kebutuhan, baik itu skala perusahaan maupun skala rumahan. Momen tahun ajaran baru, tahun politik hingga momen hari raya merupakan beberapa momen yang membuat para pemilik usaha ini bekerja keras dalam melayani pelanggan atas pembuatan baju yang berlipat-lipat.

Resep Sukses Bisnis Konveksi

Resep Sukses Bisnis Konveksi

azizkonveksi.com – Sukses bukanlah dibangun dalam semalam. Ia adalah perjalanan panjang dan terkadang melelahkan. Itulah mengapa, tak banyak pengusaha dalam bisnis konveksi yang bisa bertahan lama, karena mentalnya yang cenderung lemah dan mudah menyerah. Padahal, kesuksesan selalu menunggu mereka yang mau terus berusaha dan tak kenal lelah dalam berusaha.

Tips Bisnis Konveksi Bisa Sukses

Lalu, apa saran dari saya agar Anda meraih sukses di bisnis konveksi?

1. Jadilah Kreatif

Tanpa kreativitas, Anda tidak layak masuk dalam bisnis konveksi, karena bisnis ini membutuhkan kreativitas yang tinggi. Kreativitas inilah yang membuat Anda cepat tanggal terhadap tren yang sedang ada. Misalkan, untuk model fashion terbaru, Anda bisa melihat pakaian artis-artis sinetron sebagai panduan inspirasinya. Ide kreatif dalam model dan pola akan mampu menjadikan Anda sukses, punya brand bagus, bahkan mungkin bisa menjadikan trendsetter, khususnya di wilayah Anda.

2. Pemasaran yang Terencana

Tanpa adanya pemasaran, bisnis Anda tak akan ke mana-mana. Ada baiknya sebelum anda membangun usaha konveksi, anda telah mempunyai koneksi untuk memasarkan produk anda, misalnya teman-teman yang bekerja di salah satu perusahaan, keluarga yang kerja di sekolah (pakaian seragam), atau toko-toko baju di wilayah Anda. Atau, Anda sebaiknya memiliki website yang bagus, sehingga calon pelanggan Anda nantinya akan percaya kepada Anda.

Baca Juga: perbedaan Penjahir Rumahan, Konveksi dan Garmen

3. Antisipasi Segala Kendala dalam Bisnis Konveksi

Dalam membangun bisnis konveksi, Anda harus paham bahwa ada kendalam yang juga akan Anda alami, seperti: Adanya serbuan produk murah dari negara tetangga, seperti pakaian jadi dari negara China. Anda harus mampu bersaing dengan mereka. Serbuan produk internasional, dengan kualitas bahan dan eksekusi produk yang bagus, serta model yang sangat bagus. Anda harus bisa mengakali persaingan ini.

Perubahan yang cepat dalam tren pakaian. Ketika Anda terlambat memasuki pasar, Anda akan rugi. Akan tetapi, ketika Anda mampu nebeng tren, Anda akan bersinar terang. Untungnya puluhan juta! Setiap bisnis konveksi yang memiliki 10 orang tenaga kerja dan dijalankan di rumah dapat menghasilkan laba bersih sekitar Rp6 juta sampai Rp11 juta per bulan.

4. Perhatikan Hal-Hal Penting dalam Bisnis Konveksi

Bisnis konveksi tidak bisa Anda masuki dengan main-main. Anda harus fokus dan sepenuh hati memasuki bisnis ini. Ibaratnya, kalau mau basah, basah sekalian. Jangan pernah setengah-setengah, karena memasuki bisnis ini memang tidak memerlukan modal buanyak banget, namun juga tidak sedikit banget.

Pastikan memiliki modal cukup, setidaknya untuk operasional dua tahun. Ingat, jangan ambil kredit riba. Haram!

Gunakan modal untuk membeli produk dan peralatan yang berkualitas, seperti mesin jahit, mesin obras, gunting, meteran, benang, dan lain sebagainya. Segera lengkapi kebutuhan dasar. Jangan hal-hal yang sekunder dan tidak penting, seperti kamera untuk Anda selfie. Itu nanti dulu kalau Anda sudah sukses.

Rekrutlah karyawan yang memiliki keterampilan atau pengalaman yang mumpuni dalam dunia konveksi, jahit menjahit, atau garmen. Nggak gampang memang zaman sekarang mencari karyawan dengan kualitas seperti itu. Carilah, pasti dapat!

Ciptakan desain pakaian yang menarik. Unik, mengikuti tren, akan banyak diburu. Jangan lupa untuk menyesuaikan desain dengan target pasar/pembeli yang Anda bidik.

Dalam pemberian harga, pastikan terjangkau dan kompetitif. Jangan kemurahan, jangan kemahalan. Saran saya, sebagai awal bisnis, jangan mengejar target margin keuntungan yang tinggi. Mengap? Karena Anda harus masih membangun stabilitas dan citra nama perusahaan Anda di pasaran.

Target market jangan lokal saja. Ekspansi bisnis itu perlu. Lakukan dengan bantuan digital marketing. Gunakan website dan media sosial sebagai ajang promosi.

Demikian panduan singkat bisnis konveksi. Semoga membantu Anda memahami tentang bagaimana gambaran dari bisnis konveksi. Bila masih belum paham dan butuh bantuan, segera hubungi kami untuk bantuan lebih lanjut.

Desainer Memegang Peran Penting Bagi Usaha Konveksi

Desainer Memegang Peran Penting Bagi Usaha Konveksi

azizkonveksi.com – Jika anda seorang pengusaha konveksi, terutama yang banyak memproduksi perlengkapan anak-anak, baik tas anak, topi anak, atau pakaian anak-anak, maka wajib hukumnya anda selalu mengikuti film-film kartun atau karikatur anak-anak.

Baca: Konveksi sebagai industri kreatif Indonesia

Kenapa, karena anak-anak selalu memiliki idola dalam setiap serial karikatur, kartun, atau animasi. Percaya atau tidak, selama ini pengusaha konveksi selalu mendapatkan booming penjualan. Karena munculnya satu tokoh idola dalam setiap serial film kartun, animasi atau karikatur.

Tentu anda ingat, betapa serial spongbob, serial fim kartun itu telah membuat banyak pengusaha konveksi meraup keuntungan luar biasa karena tokoh spongbob. Apa saja, asoseries anak-anak bergambar sponbob, mulai dari meja belajar, kotak pensil, hingga celana dalam anak-anak pun bergambar spongbob. Coba simak baik – baik, apa saja yang membuat para pengusaha konveksi mendapatkan pundi-pundi berjibun dari tokoh spongbob.

Ada kaos, bergambar spongbob, baju dengan gambar spongbob di saku, atau punggung, celana bergambar spongbob, baju tidur, topi, bahkan sampai celana dalam anak-anak juga bergambar spongbob. Bukan itu saja, jika anda cermati, hampir seluruh ruangan tidur anak-anak bergambar spongbob, Bantal, guling, sprei, meja belajar, meja pendek untuk bermain, dan karpet yang mereka gunakan bermain juga bergambar sponsbob.

Artinya apa, para pengusaha konveksi, ternyata ditutnut untuk care ( peduli ) kepada berbagai perkembangan media, hingga trend dan hoby anak-anak.

Peran Desainer Pada Usaha Konveksi

Tetapi pengalaman menunjukkan, ternyata tidsak setiap produk dengan gambar-gambar tokoh tersebut, laku keras di pasaran. Ada juga yang produknya susah laku. Kenapa ?

Inilah beberapa kunci yang ternyata memegang peranan penting saat memproduksi aneka kebutuhan anak dengan gambar tokoh idola yang tengah trend.

Pertama, desainer anda ternyata memegang peranan sangat vital. Jika gambar tokoh idola yang anda tampilkan dalam setiap produk tidak cocok, ternyata peluang ditolak sangat tinggi.

Jika desainer anda tidak bisa menuangkan gambar spongbob mirip aslinya, anak-anak pun tidak akan tertarik. Ia akan mencari produk kaos, atau tas, bergambar spongbob yang gambarnya lebih hidup dan mirip dengan aslinya.

Berarti faktor kecanggihan seorang desainer, atau tenaga grafis yang asal-asalan membuat peluang rugi sangat besar bagi pengusaha konveksi.

Kedua, bukan hanya soal desain gambar, tata letak yang tidak hidup dan kurang memberi kesan trendy juga akan membuat produk ana kurang diminati anak-anak. Misalnya, gambar sponbob di punggung ternyata tidak membuat anak-anak suka dengan baju bergambar spongbob, karena ia lebih memilih gambar sponbobb di saku atau di dada kanan. Dan seterusnya.

Intinya, faktor desainer sangatlah menentukan dalam kontek memproduksi pakaian anak-anak atau perlengkapan anak, bergambar tokoh idola yang sedang nge-trend.

Apa Yang Dikerjakan Perusahaan Konveksi

Apa Yang Dikerjakan Perusahaan Konveksi

azizkonveksi.com – Guna melengkapi pengetahuan kita tentang usaha konveksi, mari kita mengulik, apa saja yang bisa kita kerjakan melalui usaha konveksi.

Baca: Perbedaan Penjahir rumahan, konveksi dan garmen

Seperti sudah kita bahas sebelumnya, tentang apa itu usaha konveksi, agar tidak lupa maka ada baiknya kita mengulang sedikit tentang apa itu usaha konveksi.

Ya, perusahaan konveksi adalah sebuah industri rumahan yang bergerak di bidang usaha pembuatan pakaian dalam skala pemesanan ( order ) di bawah 500 potong. Atau jumlah produksinya masih kecil.

Meskipun terbilang industri rumahan dan juga mengerjakan pesanan pakaian atau tekstil berskala kecil, namun perusahaan konveksi ini bisa memproduksi apa saja yang menjadi beberapa produk pakaian sesuai dengan pesanan konsumennya.

Produksi Yang Dikerjakan Perusahaan Konveksi

Untuk itu, kali ini kami akan membahas tentang beberapa produk pakaian atau tekstil yang di produksi oleh perusahaan konveksi yang harus kamu ketahui ini. Diantaranya adalah :

1. Kaos Sablon dan Kaos Bordir

Banyak perusahaan konveksi yang melayani dan mengerjakan pesanan kaos sablon dan juga kaos bordir.

Dua produk ini lah yang sering kali dikerjakan oleh perusahaan konveksi termasuk perusahaan konveksi kaos. Karena banyak konsumen konsumen yang memang membutuhkan kaos dengan motif sablon maupun bordir dengan desain custom sesuai dengan keinginannya. Untuk berbagai kepentingan, seperti dipakai pribadi, hingga seragam team, atau kelompok, atau group tertentu.

2. Kemeja Seragam Kerja

Yang kedua adalah kemeja seragam kerja. Beberapa perusahaan-perusahaan memang mewajibkan karyawannya untuk menggunakan kemeja seragam kerja, pasti akan memerlukan produk kemeja dalam jumlah banyak.

 Untuk itu, perusahaan konveksi sering kali dipercaya untuk memproduksi kemeja seragam kerja dari suatu instansi swasta maupun negeri, bahkan juga sekolah, atau komunitas tertentu.

3. Pakaian Olahraga

Nah, perusahaan konveksi ini juga acap kali mendapat orderan untuk mengerjakan pesanan pakaian olahraga. Dari jenjang sekolah dasar (SD) hingga sekolah menengah atas (SMA), perguruan tinggi, instansi tertentu, atau event olah raga tertentu, biasanya membutuhkan seragam olahraga dalam jumlah banyak.

Nah, untuk pengadaan seragam olah raga ini menjadi incaran  utama beberapa perusahaan konveksi termasuk juga seragam olahraga karyawan kantor dan juga seragam olahraga pegawai negeri.

4. Jaket

Selain memproduksi kaos, kemeja seragam, dan juga pakaian olahraga. Perusahaan konveksi juga menerima pemesanan untuk membuat jaket dengan berbagai desain, pola, jenis, dan model yang sesuai dengan keinginan konsumen.

Konsumen dapat memesan jaket yang sesuai dengan keinginannya tentunya.

Nah, itulah beberapa produk pakaian yang dapat dipesan pada perusahaan konveksi. Selebihnya, tentu masing-masing perusahaan konveksi selain mengedepankan kualitas produksi, hal paling penting untuk memajukan nusaha adalah memiliki tenaga desain yang kreatif dan milenial, atau mampu mengikuti selera zaman.

Kalimat terakhir itulah yang akan menjadi kunci sukses, bagi penbgusaha konveksi di zaman ini. 

Apa Sih Bedanya Penjahit, Konveksi, dan Garmen ?

Apa Sih Bedanya Penjahit, Konveksi, dan Garmen ?

azizkonveksi.com – Apa sih bedanya penjahit, konveksi, dan garmen ? Ketiga jenis usaha tersebut sebenarnya sama – sama bergerak dibidang produksi pakaian, dan menggunakan alat namanya mesin jahit.

Baca: Konveksi di Indonesia

Hanya saja, kemudian di Indonesia, untuk membedakan kelas usaha, dibagilah menjadi tiga kategori usaha yakni penjahit, konvekjsi dan garment.

Penjahit, Konveksi dan Garmen

Penjahit, adalah usaha produksi pakaian dengan jumlah produksi sangat minimal, bisa satu dua potong baju, atau pakaian jenis lain. Menggunakan mesin jahit manual, listrik, atau yang sederajat.

Dikerjakan bisa oleh satu orang, dua orang atau lebih, dengan atau tanpa badan hukum usaha, dan kebnyakan merupakan usaha pribadi atau perorangan.

Sedang konveksi adalah tempat produksi marchendaise yang berhubungan dengan kebutuhan sandang atau pakaian, atau lebih modernnya berhubungan dengan produksi fashion tetapi dengan jumlah produksi terbatas.

Namun jumlah produksinya lebih besar dibanding penjahit biasa. Sera alat yang digunakan biasanya lebih modern atau lebih canggih dibanding mesin jahit pada umumnya.

Konveksi biasanya mengerjakan produksi pakaian dalam jumlah antara 10 potong hingga 10.000 potong. Dalam bahasa yang lebih kekinian, konveksi adalah tempat produksi fashion minimal quantity ( kuantitas atau jumlah ).

Konveksi biasanya membuka jasa pembuatan baju kaos dan sablon satuan, grup, komunitas, dan sebagainya.  Bisa juga berupa seragam, celana trainig, jaket, polo shirt, tas kanvas dan lainnya yang berhubungan dengan jahit menjahit dan sablon, baik sablon manual maupun digital.

Biasanya jumlah produksi pada konveksi bisa dari 1 lusin atau 12 pices sampai 10.000 pices.

Nah, jika jumlah produksinya di atas 10.000 pices, jenis usaha ini kemydian disebut garment. Karena sudah berkelas perusahaan. Atau berbadan usaha corporasi. Biasanya menangani produksi sangat massal, untuk kepentingan ekspor, atau kebutuhan sandang nasional.

Jadi jelas ya,  perbedaan penjahir, konveksi dan garmen ? Yakni perbedaanya dilihat dari segi tempat produksi, jenis peralatan yang digunakan, dan quantitinya ( jumlahnya ) atau jumlah produksinya..

Atau bisa disaimpulkan, pejahit rumahan: jumlah produksinya sedikit 1 – 5 pices ( potong ) dengan alat jahit standart saja

Konveksi : quantiti ( jumlah produksinya )  12 – 10000 pices dengan alat lumayan lengkap, minimal jahit, obras, kam, rantai, press kaos, dll.

Garmen: quantiti ( jumlah produksinya ) di atas 10000 pices, biasanya di produksi di pabrik dengan alat serba lengkap dengan pegawai atau karyawan yang digajih sesuai UMR dengan jam kerja khusus.

Harus Tau, Beberapa Pola Menjahit

Harus Tau, Beberapa Pola Menjahit

Azizkonveksi.com – Dalam menjahit atau desain busana, pola  adalah potongan-potongan kertas yang merupakan prototipe bagian-bagian pakaian  atau produk jahit-menjahit.

Pola dijadikan contoh agar tidak terjadi kesalahan sewaktu menggunting kain. Selain memakai pola buatan sendiri, orang dapat menjahit di rumah dengan memakai pola siap pakai (pola jadi) yang diterbitkan majalah wanita.

Sewaktu membuat pakaian, pola disesuaikan dengan ukuran-ukuran bentuk badan dan model pakaian. Untuk pakaian yang dijahit menurut pesanan, sebelum pola dibuat, bagian-bagian tertentu dari tubuh pemakai diukur satu demi satu dengan pita ukur.

Bagian-bagian tubuh yang diukur mulai dari ukuran lingkar leher, lebar dada, panjang dada, hingga lingkar pinggang dan panjang punggung. Sebelum digambar dalam ukuran sebenarnya, rancangan pola juga dapat digambar dalam ukuran kecil berdasarkan skala di dalam buku kostum.

Pola dasar          

Pola dasar untuk berbagai jenis busana seperti blus, rok, gaun, atau kemeja sudah dapat dijadikan contoh untuk menjahit, namun belum memiliki model. Rok dari pola dasar misalnya, hanya dapat dilengkapi ritsleting di bagian belakang, tapi belum memiliki model, lipit, atau kerut. Sewaktu dibuat, ukuran pola dasar disesuaikan dengan ukuran badan pemakai atau dipakai ukuran standar badan yang umum (S, M, L) untuk pria, wanita, atau anak-anak.

Beberapa Pola Dasar Menjahit

Pola dasar pakaian wanita misalnya, terdiri dari:

  • Pola dasar badan muka dan belakang (pola badan bagian atas, dari bahu hingga pinggang)
  • Pola dasar rok muka dan belakang (pola badan bagian bawah, dari pinggang hingga lutut atau mata kaki)
  • Pola dasar lengan (dari bahu terendah hingga siku atau pergelangan tangan)
  • Pola dasar gaun (pola badan atas yang disatukan dengan pola badan bawah).

Ada dua teknik utama dalam membuat pola dasar:

Konstruksi datar (pola datar, bahasa Inggris: flat pattern-drafting).

Konstruksi datar adalah menggambar pola di atas kertas dengan memakai pengukuran-pengukuran yang akurat. Penggambar pola harus dapat membayangkan hasil akhir bila pola telah dipindahkan ke atas kain, dan selesai dijahit sebagai pakaian. Dalam menggambar pola dengan teknik konstruksi datar dikenal metode-metode yang diberi nama berdasarkan nama penciptanya, misalnya: Danckaerts, Cuppens Geurs, Meyneke, Dressmaking, dan So-En.

baca juga: Beberapa jenis mesin jahit

Konstruksi padat (pola draping, bahasa Inggris: blocks)

Pola dibuat dengan cara menyampirkan kain muslin atau belacu di boneka jahit atau langsung di atas badan pemakai. Kain disematkan dengan jarum pentol sambil diatur agar sesuai dengan bentuk tubuh boneka jahit. Kain di bagian kerung lengan, kerung leher, dan bagian pinggang digunting sesuai desain pakaian yang diingini. Bila dibuat dari kain, potongan-potongan pola sudah selesai dapat dijahit untuk dijadikan prototipe pakaian.

Setelah pakaian selesai dijahit, boneka jahit kembali dipakai untuk mengepas pakaian dan melihat jatuhnya jahitan.

Pengembangan pola dasar         

Pecah pola (pecah model, bahasa Inggris: pattern drafting) adalah proses mengubah pola dasar menjadi pola yang sesuai dengan model busana.

Caranya antara lain dengan memindahkan lipit, memotong, menyambung, atau memanjangkan dan memendekkan (menambahkan atau mengurangi ukuran) pada bagian-bagian tertentu pada pola dasar.

Sebelum kain digunting, potongan-potongan pola disusun di atas kain. Garis-garis seperti batas kampuh atau garis kupnat dijiplak ke atas bagian buruk kain dengan memakai rader  dan karbon jahit. Kapur jahit dipakai untuk menuliskan tanda-tanda sementara di atas kain yang tidak dapat dibuat memakai rader.